Rabu, 15 Maret 2017

Pengembangan Organisasi dengan Teknologi Informasi Komunikasi

MAKALAH
TUGAS
Manajemen Layanan Sistem Informasi






OLEH :
                                             PANCA LARASWATI (15115297)    


2KA02







KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT. atas berkat izin dan petunjuk-Nya, Alhamdulillah kami bias menyelesaikan tugas ini, serta shalawat dan salam kita sertakan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Sesuai dengan materi yang diberikan kepada kami dalam pertemuan, kami bias berharap bias membantu teman-teman semua dalam memahami materi ini. Tentunya kami sadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dalam penulisan, kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Kepada ibu dosen dan juga teman-teman semua agar dapat memberikan kritik maupun saran dan juga masukan untuk kami, demi untuk kebaikan makalahi ini kedepannya. Harapan kami semoga kritikan dan masukan dari ibu dosen dan teman-teman semua bisa bermanfaat bagi kita semua.
Atas kritik dan masukannya, kami ucapkan terimakasih.




Depok, 11 Maret 2017









PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan dan kemajuaan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dapat kita nikmati dalam hitungan detik. Pada saat " Zaman Batu " teknologi informasi dan komunikasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini kita harus dapat memanfaatkannya. 
Diantara teknologi informasi yang hampir disetiap tempat kita temukan adalah komputer. Sekarang komputer sangat berkembang pesat hampir setiap tahun komputer selalu mengalami perkembangan. Orang bisa menggunakan komputer dimana saja dirumah, dikafe, disekolah, dan ditempat lainnya. Sedangkan model dan design dari komputer itu sendiri juga mengalami perkembangan. Dulu apabila orang ingin menggunakan komputer maka hanya bias dikantor atau dirumah, kalau sekarang mereka bisa menggunakan komputer tersebut dimana saja yang mereka inginkan. 
Para pengguna media elektronik percaya bahwa teknologi informasi (TI) telah menyebabkan komunikasi berlangsung efisien hingga meningkatkan produktivitas organisasi dan individu. Namun tak sedikit yang beranggapan, teknologi informasi dapat mengurangi sensitivitas organisasi dan anggotanya terhadap lingkungannya sehingga justru menjadi teknologi pengganggu (disruptive technology) yang mengakibatkan kegagalan perusahaan. Namun, disadari atau tidak disadari, teknologi informasi telah merubah cara berkomunikasi manusia baik dilingkungan organisasi maupun lingkungan sosial lainnya.
Teknologi Informasi juga mengubah cara kerja manusia, cara memproduksi, cara mengkoordinasi, cara berpikir dan perubahan-perubahan besar telah terjadi melalui pemanfaatan teknologi informasi di dalam berbagai sistem bisnis dan organisasi. Lingkungan bisnis yang berubah dengan pesat sebagian besar disebabkan oleh penemuan dan implementasi teknologi informasi. Kehadiran  teknologi informasi membuat dunia semakin tidak mengenal batas antar negara dengan negara lainnya (borderless). Dalam hal ini teknologi informasi telah mengaburkan batas-batas organisasi, pasar, dan masyarakat, mempersingkat batasan ruang dan waktu, serta menyederhanakan kompleksitas. Dengan perubahan tersebut, struktur dan budaya organisai juga disesuaikan untuk meningkatakn efektifitas dan efisiensi dalam setiap proses bisnis yang pada ahirnya akan menghasilkan budaya dan struktur organisasi baru yang lebih efektif dan efisien.




    I.        Teknologi Informasi
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, teknologi yaitu metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Menurut O’Brien (2006:28) teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri atas berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardwaresoftware, manajemen data, dan teknologi jaringan informasi. Menurut Aji (2005:6) informasi adalah data terolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat dan biasa disebut informasi. Informasi, di dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu; keseluruhan makna yg menunjang amanat yg terlihat di bagian-bagian amanat itu.
Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang sering digunakan. Beberapa istilah yang sering digunakan adalah sistem informasi manajemen, sistem informasi manajemen berbasis komputer, teknologi informasi (TI), teknologi komputer, manajemen informasi dan sistem informasi. Sistem teknologi informasi juga memberikan lima peran utama di dalam organisasi, yaitu untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, komunikasi, kolaborasi, dan kompetitif (Jogiyanto:2003).

  II.        Organisasi
1)   Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
2)   Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
3)   Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Organisasi adalah struktur atau system perserikatan secara formal yang terdiri antara dua orang atau lebih dimana di dalamnya terdapat pembagian kerja yang terstruktur dan terkoordinasi untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang -orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

III.        Peranan Teknologi dalam Organisasi
Teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi. Dalam teori organisasi yaitu dengan prinsip ketergantungan (contingency), menyatakan bahwa karakteristik organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor teknologi yang pada akhirnya berkembang menjadi pendekatan modern dalam teori organisasi. Menurut James Thomson, teknologi organisasi tidak didasarkan pada penyelidikan yang dilakukan dilapangan, melainkan merupakan suatu pembahasan teoritis yang disusun berdasarkan landasan-landasan pemikiran yang telah muncul sebelumnya.
Pembahasan mengenai teknologi organisasi dilakukan dengan membedakan organisasi menjadi dua jenis, yaitu : organisasi perusahaan manufaktur dan organisasi non-manufaktur. manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Manufaktur adalah proses fisik dalam produksi barang non jasa. Contoh manufaktur adalah seperti pembuatan minyak urut di mana jasa pijit yang menggunakan minyak urut tersebut tidak termasuk dalam perusahaan manufaktur.
Penilitian mengenai teknologi organisasi perusahaan manufaktur yang dianggap paling berpengaruh terhadap perkembangan teori organisasi, yang dilakukan Joan Woodward pada tahun 1950-an di Inggris. Woodward menemukan bahwa perusahaan yang mengunakan struktur yang sesuai dengan teknologi produksinya dikelompokkan ke dalam tiga tipe teknologi produksi, yaitu :
1) pembuatan produk tunggal atau dalam kelompok ukuran kecil
2) produk massal atau dalam kelompok ukuran besar dan
 3) produksi menurut proses.
Thomson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi, yaitu :
1.      Teknologi perantara (mediating technology), digunakan untuk menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung, misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos yang besar ataupun karena terlalu rumit untuk dilaksanakan.
2.      Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology) pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari suatu kegiatan menjadi input bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya produk siap untuk digunakan oleh konsumen.
3.      Teknologi intensif (intensitive technology) teknologi intensitif merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseruhannya digabungkan untuk melayani klien. Teknologi intensif ini umumnya digunakan pada kegiatan yang mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami perubahan.
Perow mengklarifikasi empat jenis teknologi, yaitu :
1.      Teknologi rutin : ditandai dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal serat mempunyai prosedur komputasi tertentu untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai tingkat kemudahan analisis yang tinggi.
2.      Teknologi non-rutin : ditandai dengan mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi dan juga proses yang tidak terlalu dimengerti sehingga tidak mudah untuk dianalisis dalam penyelesaian pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul, karena itu diperlukan adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.
3.      Teknologi craft : cirinya adalah adanya aliran kegitan yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang cukup agar para karyawan dapat menghadapi permasalahan yang rumit dengan bijaksana berdasarrkan intuisi dan pengalamannya.
4.      Teknologi engineering : pekerjaan yang cukup rumit karena variasi tugas yang cukup tinggi tetapi umumnya kegiatan ditangani dengan formula prosedur maupun teknik yang sudah baku. Permasalahan umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang sudah cukup mapan sebagai ajuan.
Pada suatu organisasi yang kompleks setiap bagian organisasi mempunyai teknologi yang jenisnya berbeda-beda disebabkan kenyataan bahwa setiap bagian organisasi melakukan kegiatan mengubah input menjadi output dengan teknologi yang berlainan. Perrow menunjukkan adanya dua dimensi dari kegiatan kerja yang mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi, yaitu :
1.      Variasi tugas , menunjukkan banyaknya kekecualian dalam tugas yang diukur dengan banyaknya hal yang tak terduga dan hal yang baru yang terjadi dalam proses pekerjaan.
2.       Kemudahan analisis, pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan menjadi beberapa langkah yang jelas dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa dijalankan dengan prosedur yang bersifat objektif dan terukur secara kuantitatif. Penyelesaian masalah menjadi mudah karena setiap langkah dalam proses terukur secara jjelas dan mudah diketahui jikan ada penyimpangan.
Teknologi yang digunakan pada suatu organisasi mempunyai hubungan yang erat terhadap berbagai karakteristik organisasi seperti kualifikasi karyawan, struktur organisasi dan pola organisasi. Hubungan teknologi dengan berbagai karakteristik tersebut dapat terlihat berdasarkan : a. Organisasi organik dan mekanistik. b. Kualifikasi karyawan. c. Struktur formal. d. Rentang kendali, yaitu sebagian jumlah karyawan yang dipimpin oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Besarnya rentang kendali dipengaruhi oleh rumitnya kegiatan dan juga tingkat profesionalisme karyawan dalam organisasi. Rentang kendali harus lebih kecil agar atasan dan para bawahan bisa lebih sering berinteraksi. e. Desentralisasi, power dan kebebasan mengambil keputusan. f. Komunikasi. g. Koordinasi dan kontrol.
Organisasi modern adalah organisasi yang sangat kompleks karena menyangkut hubungan yang kompleks dalam pencapaian tujuan organisasi yang berdimensi ganda. Hubungan tersebut meliputi, hubungan antara manusia-manusia, manusia-mesin, manusia-organisasi, mesin-organisasi, mesin-mesin dan organisasi-organisasi. Dari segi manajemen ada tiga tiga fungsi komputer, yaitu :
1). Komputer sebagai ingatan (memori),
2). Komputer sebagai pemroses,
3. Komputer sebagai informasi eksternal.
Simon (1970) :
a. Komputer akan meningkatkan efektifitas apabila keluaran nilainya lebih kecil dibanding dengan masukkan.
b. Menyatakan indeks pasif (proses pencatatan data) dengan indeks aktif (pemilihan dan penyaringan informasi).
c. Mengetahui model analitik dan sistematik dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.

IV.        Pemanfaatan Teknologi dalam Organisasi
Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga terhadap budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi.
Pengelolaan administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus mempertimbangkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung optimalisasi pada pemanfaatan atau implementasi teknologi informasi yang bertahap yang dimulai dengan perencanaan, pengembangan, ahli kelola, operasional sampai dengan tahap pemeliharaan.
Dengan adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh pesaing, karena pada dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal tersebut disebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja organisasi atau perusahaan menggunakan teknologi informasi baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikandan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
Selain itu implementasi atau pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif yang secara umum adalah terjadi efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pengoperasian secara optimal juga harus diperhatikan, agar semua perangkat teknologi informasi bersifat multi fungsi sehingga dalam pengembangan selanjutnya diupayakan terjadi integrasi perangkat.
Pemanfaatan teknologi informasi akan melibatkan semua karyawan dalam organisasi yang dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian teknologi informasi. Karyawan dengan kualifikasi tertentu baik bagian teknologi informasi maupun bagian lain perlu dilibatkan selain untuk memberikan masukan juga untuk mempersiapkan karyawan dalam menghadapi perubahan.Di sisi lain, diperlukan kesadaran personal lainnya tehadap manfaat sistem bagi dirinya dan kemudahan penggunaannya secara bertahap akan memberikan motivasi untuk menigkatkan kemampuan mereka.
Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

  V.        Dampak Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi Organisasi
Kita menyadari, kehadiran teknologi informasi telah mengurangi intensita statap muka yang terjadi dalam organisasi. Padahal interaksi seperti itu dapat mengambil 40% dari satu hari kerja manajer. Goldhaber, ahli komunikasi organisasi, juga mengungkapkan bahwa anggota organisasi biasanya menyampaikan keinginan untuk berinteraksi lebih banyak melalui tatap muka walau membawa risiko bekerja tak efisien. Apakah, dengan demikian, berarti komunikasi organisasi yang baik menjadi semakin asosial?
O` Connell dalam penelitiannya memberikan enam hipotesis yang berhubungandengan peranan teknologi dan pengaruhnya dalam komunikasi organisasi:
1.      Kesempatan untuk hubungan tatap muka akan hilang dan informasiberdasarkan isyarat nonverbal berkurang. Akibatnya, kesempatan berbagi informasi secara acak dan spontan berkurang pula. Para manajer harus menyusun kerja dan relasi untuk menyediakan kesempatan tatap muka yang lebih banyak (melalui teks dan simbol).
2.      Akan lebih banyak pesan-pesan informal dan memotong hierarki karenapembenaran terhadap format baru yang muncul sebagai proses alamiah jaringanelektronik. Struktur organisasi dan alur informasi formal akan didefinisiulang.
3.      Dampak saluran berarti bahwa pesan-pesan berdampak dan bernilai akanmenurun. Data digital dengan konteks dan interpretasi minim adalahaturannya. Akibatnya, pengambilan keputusan akan terganggu daripadaterbantu. Ketidakjelasan dalam menginterpretasi informasi akan meningkat dankualitas keputusan menurun karena kurangnya pemahaman konteks dan nilaiorganisasi. Organisasi harus bekerja lebih keras dalam mengkomunikasikansejarah dan nilai-nilai organisasi. Para manajer harus mencari cara baruuntuk mengkomunikasikan komponen afektif dari pesan-pesan. Gaya pengambilankeputusan yang baru dan lebih baik juga perlu.
4.      Kepercayaan akan mempunyai peranan yang berbeda dalam komunikasi.Kepercayaan akan muncul seiring dengan kebersamaan pengalaman, nilai-nilai,memberi dan menerima dan sebagai hasil komunikasi antarmanusia. Hadirnyasatelit, e-mail, dan jaringan komunikasi elektronik lainnya dapat mengurangidimensi kepercayaan yang selama ini kita telah terbiasa. Jaringan komunikasibaru dapat saja menggantikan peranan ini.
5.      Komputerisasi menghadapkan pada disiplin untuk berpikir linear. Dataterproses dalam kerangka kecepatan sesuai kemajuan perangkat teknologi.Sebagai konsekuensinya, manusia menjadi tak sabar dan rasa toleransi berkurang terhadap gaya individu berkomunikasi. Organisasi dapat pulamenjadi berkurang toleransinya terhadap pegawai yang tidak berpikir atauberanggapan dalam mode linear. Mereka harus mencari cara untuk mendukung danmelindungi pemikiran serta komunikasi yang bersifat nonlinear.
6.      Harapan akan kinerja adalah berdasar pada kondisi machine driven. Denganpenyesuaian kita terhadap kecepatan dan ketepatan komputer, kita mungkinmengharap para pegawai mempunyai kualitas dan menghasilkan dengan cara yangmirip. Para pegawai dalam organisasi dapat menganggap permintaan ini sebagaihal yang tak manusiawi dan memaksa. Serikat kerja dapat mengangkatlingkungan kerja seperti itu sebagai persoalan. Maka organisasi harusmendefinisikan dan menggunakan standar kinerja yang sesuai dengan kondisibaru.

Semakin majunya teknologi inovasi yang ada, maka semakin banyak konsekuensi yang muncul --sebagian diharapkan namun sebagian juga tidak disengaja atau tersembunyi. Namun, perlu diingat pula bahwa inovasi tetap penting untuk dilaksanakan oleh organisasi. Memang biasanya suatu terobosan atau diterapkannya teknologi yang 'mengganggu' pasti akan ditolak saat pertama kali diperkenalkan oleh individu yang tak bisa memanfaatkan (Brown, Christensen).
Dengan adanya dampak negatif dan positif dari kehadiran TI bagi komunikasi keorganisasian seharusnya semakin membuat organisasi berpikir bagaimana dampak negatif dieliminasi sedangkan dampak positif dimanfaatkan. Para ahli komunikasi menjelaskan bahwa perbedaan antara komunikasi berbasis komputer dan komunikasi tatap muka lebih banyak berhubungan dengan waktu yang tersedia bagi perkembangan hubungan dibanding dengan karakteristik manusia. Jadi, pada prinsipnya tergantung pada kemampuan manusia mengelola TI bagi prestasi kerja dan hubungan sosialnya. Bisa jadi bila seseorang berinteraksi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka karakteristik dari komunikasi berbasis komputer tersebut menjadi interpersonal daripada impersonal dan terdapatnya sedikit perbedaan antara komunikasi berbasis komputer dengan tatap muka.
Berdasarkan teori kekayaan media atau pilihan rasional menganjurkan agar manusia memilih media komunikasi berdasar kekayaan yang melekat pada medium dan bagaimana tingkatan kekayaan tersebut sesuai dengan kejadian komunikasiyang berlangsung saat itu.
Trevino, Lengel, dan Daft (1987) mengungkapkan bahwa manajer yang efektif adalah mereka yang lebih maju dan berhasil dalam organisasi, sangat cocok dalam menyesuaikan medium yang tepat dengan situasi yang dihadapi. Dengan kata lain, manajer tersebut pasti sudah memahami saat yang tepat apakah memilih media rich atau lean yang disesuaikan dengan situasi. Ide pokoknya adalah menyesuaikan dengan tepat tingkat kekayaan medium dengan tugas komunikasi sehingga diharapkan menghasilkan komunikasi efektif.


VI.        Kesimpulan
Pada dasarnya tujuan teknologi adalah menjamin ketercapaian tujuan atau target organisasi. Untuk mengidentifikasi  tujuan penggunaan teknologi dapat dilakukan dengan sistem pengukuran balanced scorecard. Dari sistem pengukuran ini, akan diperoleh beberapa proses manajemen penting :

1.      Menentukan visi dan strategi organisasi.
2.      Mengomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
3.      Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
4.      Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Bahkan hingga saat ini sudah banyak organisasi-organisasi yang bergerak di bidang teknologi informasi meluncurkan produk-produk yang berhubungan dengan pengelolaan balanced scorecard itu sendiri. Salah satu contoh, PUSINTEK Kementerian Keuangan RI sedang mengembangkan aplikasi yang bertujuan penentuan arah kebijakan berupa pengendalian work flow hasil rapat pimpinan dan persuratan adalah aplikasi yang diadopsi dari konsep balanced scorecard. Dengan aplikasi ini, pemegang kendali keuangan negara dapat menentukan arah dan strategi kebijakan keuangan dengan lebih mudah.














DAFTAR PUSTAKA
Drs. Thomas Orbit, M.Pd. 2012. Teori Organisasi. Palangka Raya : Universitas Palangka Raya
http://fuckinggraph.blogspot.com/2011/10/resume-peranan-teknologi-dalam.html. Di akses pada hari selasa tanggal 02 oktober 2010 pukul 11.00 WIB
Albarda, 2006, Strategi Implementasi Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Tata – Kelola Organisasi ( IT- Governance)(www.repository.gunadarma.ac.id:8000/strategi_implementasi_ISIT_untuk_tata_kelola_organisasi_133.pdf)
Putri, G. Perdana, 2009, Peran Teknologi Informasi didalam Perusahaan
Majalah SWA no. 10/XXIII 10-23 Mei 2007, hal. 44, Bagaimana Membangun Sistem Teknologi Informasi (TI) yang Ideal
Drucker, Peter F., The Information Executives Trully Needs, Harvard Bussiness Review, January-February, 1995.
Hammer, Michael, and James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for Bussiness Revolution, Harper Collins Publishers, New York, 1993.
Nolan, Richard L., and Davis C. Croson, Creative Destruction : A Six Stage Process for Transformation n the Organization, Harvard Bussiness School Press, Boston, MA, `1995.
 Poesposoetjipto, Shanti L, Teknologi Informasi dan Interakasinya Dengan Dunia Bisnis : Makalah Seminar Sehari Perkembangan Teknologi Informasi dan Interaksinya dengan Lingkungan Bisnis, STIE “YO”, Yogyakarta, Mei, 1996.
Kreitner, Robert, and Angelo Kinicki, Organization Behanior, mcGraw Hill, Singapore, 2011.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar